Agen & Distributor Pupuk Hayati M-BIO PORASI

TERBARU

Minggu, 04 Maret 2018

Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi -  Bagi peternak sapi khususnya, daripada kotoran sapi dibuang percuma simak Cara Membuat Pupuk Organik dari kotoran sapi di bawah ini. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, kotoran sapi yang dibuat pupuk juga membantu mengembalikan kesuburan tanah. Struktur tanah semakin gembur karena kotoran sapi akan meningkatkan jumlah mikroba dalam tanah dan dapat memperbaiki kondisi pH tanah yang mengalami kerusakan. Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk ternyata mampu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan serta meningkatkan produksi tanaman hingga 30%.

Kotoran sapi mengandung serat yang sangat tinggi, di antaranya kandungan selulosa yang tinggi. Kandungan serat tersebut akan meningkat ketika kotoran sapi bercampur dengan air kencing sapi. Adapun jumlah kandungan unsur hara yang diperoleh dari seekor sapi berdasarkan berat tubuhnya adalah:
  • Sapi dengan berat 227 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebanyak 28,1%; fosfor 9,1%; dan kalium sebesar 20%.
  • Sapi dengan berat 340 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebesar 42,2%; fosfor 13,6%; dan kalium 30%.
  • Sapi dengan berat 454 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebesar 56,2%; fosfor 18,2%; dan kalium 39,9%.

Namun, jangan dulu tergesa-gesa mengaplikasikan kotoran sapi ke tanah / tanaman karena hal tersebut malah akan membuat tanah tercemar & tanaman mati. Cara membuat Pupuk organik dari kotoran sapi yang paling baik dan direkomendasikan adalah dengan diproses dahulu hingga menjadi PORASI (Pupuk Organik hasil Fermentasi).

Cara Tepat & Cepat Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi
Membuat Pupuk Organik Padat dari Kotoran Sapi
Bahan-bahan:
- Kotoran Sapi, boleh ditambah dengan bahan-bahan organik lainnya (rerumputan / dedaunan / jerami / sekam padi / batang pisang / sampah rumah tangga / dll): 1 ton
- Dedak / Bekatul: 50kg
- Gula merah / gula putih: 1 kg
- Air: 50 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 liter

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran sapi & bahan-bahan organik lainnya yang sudah dicacah menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. 
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali. 
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk Organik dari Kotoran Sapi siap diaplikasikan.

Cara Penggunaan Pupuk Organik Padat dari Kotoran Sapi:
  • Pupuk Organik Padat dari kotoran sapi bisa digunakan atau diaplikasi sama seperti cara penggunaan pupuk organik lainnya, yaitu bisa langsung ditebarkan di atas lahan pada saat atau setelah pengolahan tanah, kemudian dicampur dengan tanah secara merata. Untuk tanaman buah-buhan atau tanaman tahunan, Pupuk Organik dari kotoran sapi diaplikasikan dengan cara dibenamkan di sekeliling tanaman. Sedangkan untuk tanaman dalam pot atau polybag dicampurkan dengan media tanam lainnya.
  • Takaran pupuk Organik dari kotoran sapi berkisar antara 5 - 10 ton/ha, tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanaman dalam pot / polybag, 1 sekop Pupuk Organik dari kotoran sapi + 2 sekop media tanam (tanah / sekam / dll).

Membuat Pupuk Organik Cair dari Kotoran Sapi
Bahan-bahan:
- Air Kencing Sapi: 50 liter
- Kotoran Sapi, rerumputan / jerami / sabut kelapa / dll: secukupnya
- Gula merah / gula putih: 1 kg
- Air: 100 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 liter

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, air, gula & air kencing sapi di dalam drum / wadah yang bisa ditutup rapat hingga tercampur rata. 
  • Masukkan kotoran sapi serta bahan organik tambahan lainnya yang sudah dicacah ke dalam larutan dan aduk kembali hingga bahan-bahan organik terendam dalam air, volume bahan organik setidaknya ⅓ dari volume keseluruhan, kemudian tutup rapat supaya proses fermentasi bekerja dengan sempurna
  • Lakukan pengadukan larutan sehari sekali selama 7 hari, setelah itu larutan siap diaplikasikan.

Cara Penggunaan Pupuk Organik Cair dari Kotoran Sapi:
  • Setiap satu liter pupuk Organik cair dari kotoran sapi dicampur dengan 5 - 10 liter air.
  • Sebelum disemprotkan, saring dahulu larutan pupuk Organik cair agar sisa-sisa bahan organik yang tidak larut-- tidak terbawa ke dalam tangki sprayer.
  • Semprotkan pupuk Organik cair dari kotoran sapi pada tanaman dan atau di atas tanah. Untuk tanaman dalam pot dapat disiramkan langsung. Sedangkan untuk tanaman hidroponik, Pupuk Organik cair dari Kotoran sapi dapat dicampur dengan media air dan/atau di semprotkan pada tanaman.
  • Bahan organik yang tidak larut memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan pupuk Organik cair, bisa dipakai sebagai pupuk padat dari Kotoran Sapi.

Manfaat Khusus Pupuk Hayati M-BIO 
Dalam Proses Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

 membuat pupuk organik dari kotoran sapi
Diskon 10% Khusus pembelian 1 btl pertama
M-BIO Merupakan kultur campuran mikroba menguntungkan: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. Juga mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk Hayati / Biofertilizer "M-BIO" adalah Pupuk Hayati PELOPOR PELESTARI LINGKUNGAN, mampu menfermentasi bahan-bahan organik terutama Kotoran Sapi menjadi PORASI (Pupuk Organik hasil Fermentasi) yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman lebih banyak dibanding pupuk Kandang biasa.

Mengapa membuat pupuk organik dari kotoran sapi perlu melalui proses fermentasi? Fermentasi secara umum adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Dalam proses fermentasi, terjadi perkembangbiakan mikroorganisme yang ada yang nantinya akan menghasilkan mikroorganisme yang lebih banyak serta hasil metabolisme yang menghasilkan enzim-enzim pertumbuhan yang bermanfaat bagi tanaman. Sehingga memberikan efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi dibanding proses tanpa fermentasi. Berikut ini keunggulan Pupuk Hayati M-BIO:
  1. Mempercepat dekomposisi bahan-bahan organik secara fermentasi.
  2. Hasil fermentasi dari bahan organik ini (asam amino, asam laktat, gula, alkohol, vitamin, protein, dan asam lainnya) mudah diserap oleh tanaman.
  3. Kandungan nutrisinya lebih tinggi dari pada kompos
  4. Tidak meninggalkan residu negatif seperti gas dan panas
  5. Melarutkan P yang tidak tersedia menjadi bentuk P yang tersedia bagi tanaman.
  6. Mengikat Nitrogren udara
  7. Menekan bau busuk yang ditimbulkan oleh kotoran sapi

Untuk menekan bakteri patogen & bau busuk yang datang dari kandang sapi, semprot kandang sapi dengan 15ml (± 1 tutup botol) cairan M-BIO / 3 liter air setiap hari. Selain itu campurkan 15ml (± 1 tutup botol) cairan M-BIO ke dalam 3 liter air minum sapi. Tidak lupa semprot pakan sapi dengan larutan M-BIO dosis 15ml (1 tutup botol) / 1 liter air, lalu diamkan selama 24 jam dan tutup dalam wadah baru diberikan pada sapi. Kedua hal tersebut terbukti mampu menyehatkan dan meningkatkan pertumbuhan sapi, sebagai antibiotik alami bagi sapi & sebagai probiotik dan prebiotik untuk melancarkan sistem pencernaan sapi. Demikian postingan mengenai Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi. Terimakasih

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
 cara pesan M-bio porasi membuat pupuk organik dari kotoran sapi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi ))*


Posted by: Pupuk Hayati M-BIO PORASI